Praja Muda Karana yang siap & sigap berkarya, berkembang, & berbakti pada ibu pertiwi, & terus belajar akan nilai - nilai positif. Racana PSW - RSK selalu sedia "SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU KUBHAKTIKAN"

Selasa, 30 Desember 2008

MEMAKNAI HARI PRAMUKA 2008

Oleh : Haryono Suyono

Dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI, pada tanggal 14 Agustus 2008 Gerakan Pramuka Indonesia akan memperingati Hari Pramuka 2008. Seperti biasa Hari Pramuka itu diperingati di berbagai daerah, termasuk di Jakarta, dengan upacara bendera di lapangan yang luas dengan mengikut sertakan ribuan Pramuka dan para pejabat teras. Upacara bendera di Jakarta biasanya dilakukan dengan menghadirkan Presiden RI dengan pendampingan Menteri-menteri, Kepala Lembaga Tinggi Negara serta undangan yang jabatan atau fungsinya di tanah air tercinta ini luar biasa. Tetapi setelah upacara usai, biasanya semua kembali seperti sedia kala.


Di berbagai daerah, upacara tanggal 14 Agustus itu didahului berbagai acara yang menarik anak muda terjun langsung ke lapangan. Secara tradisional, mengacu pada pelajaran yang diberikan oleh Bapak Pandu se dunia Lord Baden Powell, kegiatan itu diarahkan pada kemah dengan segala acaranya di lapangan terbuka di pedesaan, atau tempat-tempat yang “anak kota” biasanya tidak lagi mengalaminya sehari-hari.


Bagi Lord Baden Powell, ajakan berkemah itu dilakukan karena pada jamannya terjadi revolusi industri maha dahsyat yang menarik anak muda untuk belajar giat sebagai bekal terjun dalam bidang industri dan manufacturing yang sangat marak. Anak muda lupa menguasai tehnik-tehnik “survival” di alam terbuka yang tidak jauh dari kampung atau desa sekitarnya. Negara Inggris yang baru bangkit belum seluruhnya berubah menjadi kota. Negara ini dengan banyak daerah jajahannya, belum seluruhnya, atau bahkan hampir belum ada, yang berubah maju seperti industrialisasi yang terjadi di Inggris. Masih diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang tehnik-tehnik survival yang mungkin saja diperlukan anak muda yang mulai menjamur mengelu-elukan pekerjaan sebagai tenaga kerja terampil di bidang industri dan perdagangan.


Keprihatinan Lord Baden Powell itu mempunyai alasan yang sangat kuat. Karena itu dengan tekad yang luar biasa diajaklah anak-anak muda Inggris, melalui sistem pendidikan kepanduan, dalam kelompok-kelompok kecil yang kompak, menjadi tenaga muda penuh percaya diri, solidaritas antar anggota yang kompak, agar sanggup menghadapi masa transisi sebagai tenaga muda yang berkepribadian tetapi juga lengkap dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan survival yang sangat tinggi. Dalam kelompok-kelompok kecil itu anak-anak muda dilatih dan diberi kesempatan mengembangkan kepemimpinan dengan memberi kesempatan setiap anggotanya menjadi pemimpin regu. Setiap anggota regu diberi kesempatan untuk belajar memimpin, mengembangkan prakarsa, dan gagasan-gagasan brilian serta mencobanya tanpa rasa malu atau kawatir dicemoohkan dalam regunya. Kalau upaya itu berhasil, seluruh regu akan membawa penemuan itu ke forum yang lebih tinggi dengan penuh kebanggaan. Kalau gagal, si pembawa gagasan dilindungi agar tidak dipermalukan di muka umum. Penjagaan kredibilitas antar anggota regu merupakan kode etik yang diajarkan Bapak Pandu se dunia itu dalam pemupukan “acquired credibility” yang tangguh dan penuh tanggung jawab.


Menjelang peringatan Hari Pramuka 2008 kita perlu merenung dan bertanya, apakah pendidikan kepanduan seperti ini masih tetap berlangsung. Dari berbagai survey BPS nampak sekali bahwa lebih separo pengangguran di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 9,4 juta orang, adalah remaja dibawah usia 30 tahun. Anak-anak muda di Indonesia yang menganggur ternyata tingkat pendidikannya tidak tamat SD, tidak tamat SMP, atau lebih mengerikan lagi, tidak sedikit yang tercatat mempunyai latar belakang pendidikan pada tingkat SMA. Bahkan lebih dari 1,2 juta orang mengaku mempunyai tingkat pendidikan pada sekolah kejuruan, baik SMEA, Sekolah Tehnik atau sekolah kejuruan lainnya.


Kalau kita tambahkan sebanyak 14,6 juta orang yang terpaksa menganggur, artinya mempunyai pekerjaan tetapi tidak penuh dan sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, ternyata lebih separonya berusia dibawah 35 tahun. Tidak kurang dari 8 juta hanya berpendidikan tamat SD atau kurang. Hampir 3 juta tamatan SMP, dan hampir 2 juta tamatan SMA. Jumlah anak-anak muda itu sungguh luar biasa. Anak-anak putus sekolah, menganggur atau hanya bekerja separuh waktu itu, karena pendekatan Pramuka dipusatkan pada sekolah, anak-anak remaja itu tidak lagi memperoleh pembinaan melalui gerakan Pramuka. Kesempatan berlatih kepanduan seperti cita-cita Lord Baden Powell atau Bapak Pandu Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuono IX (alm) tidak bisa lagi mereka nikmati.


Latihan kepanduan melalui gugus-gugus depan di lingkungan sekolah, di banyak daerah, hanya diwujudkan melalui penggunaan baju seragam pada hari Sabtu, bukan pada pelatihan dalam kelompok kecil seperti layaknya pelatihan kepanduan di masa lalu. Di masa Orde Baru pernah dikembangkan upaya untuk menciptakan Pramuka Peduli yang kemudian diteruskan sampai sekarang. Pada masa itu, tidak kurang dari 17 Menteri menanda tangani kesepakatan untuk memberikan dukungan agar pengenalan soft skills atau ketrampilan anak muda tidak dibatasi pada pengembangan survival di hutan atau lahan terbuka, tetapi juga survival dalam persaingan memperebutkan kesempatan langka yang tersedia pada kantor-kantor pemerintah, perusahaan atau pelatihan untuk mengembangkan prakarsa untuk hidup mandiri.


Dalam menghadapi persaingan global yang mulai nampak dampaknya pada ketidak mampuan anak muda Indonesia menghadapinya, perhatian gerakan Pramuka, atau minimal perhatian kita terhadap masa depan anak muda, perlu diubah orientasinya. Anak remaja Indonesia perlu dipersiapkan kemampuan survivalnya menghadapi persaingan global dengan pelatihan dan pendampingan, layaknya pelatihan dalam kelompok kecil yang pernah disuguhkan oleh Lord Baden Powell dalam mempersiapkan anak muda Inggris pada jamannya. Dirgahayu Gerakan Pramuka Indonesia. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum Hipprada, www.haryono.com

AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA

RI Kutuk Keras Agresi Militer Israel

(Kompas.com)

Pemerintah Indonesia mengutuk keras agresi militer Israel di Ramallah (Palestina). Agresi militer tersebut dinilai mengancam keamanan dan keselamatan diri Presiden Yasser Arafat dan masa depan proses perdamaian. Karena itu, Indonesia meminta agar Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan Presiden Yasser Arafat. Sikap resmi Pemerintah Indonesia itu dibacakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) ad interim Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/4) pukul 22.20. Menurut Yudhoyono, sikap resmi Pemerintah Indonesia itu telah dikonsultasikan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri, yang saat ini berada di New Delhi, India, melalui Menlu Hassan Wirajuda. Hal yang sama juga telah dikonsultasikan kepada Wakil Presiden Hamzah Haz. Sementara itu, Hassan Wirajuda yang ditemui wartawan Kompas Suryopratomo di New Delhi, Senin, mengemukakan, Indonesia menentang segala upaya yang dilakukan pihak Israel untuk memarjinalkan Presiden Palestina Yasser Arafat. Indonesia mengutuk keras pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan menuntut pihak Israel untuk menarik pasukannya dari wilayah Palestina. Alasan Israel bahwa apa yang dilakukan Palestina sebagai tindakan terorisme, menurut Menlu, tidak bisa diterima. "Apa yang dilakukan rakyat Palestina itu merupakan proses dan wujud dari upaya mereka merebut kemerdekaan, upaya menolak pendudukan asing," tutur Menlu. Dalam lima butir sikap resmi yang dibacakan Yudhoyono, Pemerintah Indonesia menekankan kembali pandangannya mengenai peranan inti Presiden Yasser Arafat dalam proses perdamaian dan penolakannya secara tegas terhadap upaya terakhir Israel untuk mengesampingkan peranannya. Indonesia menekankan kembali bahwa perdamaian adil dan menyeluruh di Timur Tengah (Timteng) menuntut pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Nomor 242 dan Nomor 338 serta resolusi-resolusi PBB yang relevan lainnya dan prinsip land for peace guna mengakhiri pendudukan Israel secara tidak sah terhadap wilayah Arab. Untuk itu, kata Yudhoyono, Indonesia menggarisbawahi perlunya upaya internasional yang terpadu dan konkret untuk segera menghentikan serangan militer Israel di Ramallah dan serangan yang berkelanjutan terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa, termasuk wanita dan anak-anak. Dalam kaitan ini, peranan DK PBB, sesuai dengan tanggung jawabnya yang ditetapkan dalam Piagam PBB, sangat penting. Indonesia telah mendukung pengesahan resolusi DK PBB No 1402 (2002) pada tanggal 29 Maret 2002 sebagai kelanjutan dari pengesahan resolusi No 1397 (2002). "Secara khusus Indonesia berpendapat bahwa DK PBB perlu mempertimbangkan suatu mekanisme nyata di lapangan guna menjamin segera dilaksanakannya kedua resolusi DK PBB tersebut," tambah Yudhoyono. Ditegaskan pula, Indonesia menekankan perlu dimulainya kembali dan ditingkatkannya upaya diplomatik yang bertujuan untuk memulihkan proses perdamaian dan menyerukan supaya semua tindak kekerasan dihentikan. Dalam kaitan ini, Indonesia menggarisbawahi dukungannya terhadap pesan perdamaian yang dihasilkan oleh KTT Liga Arab ke-14 di Beirut (Lebanon). "Agresi militer Israel di Ramallah jelas bertentangan dengan pesan damai termaksud," demikian bunyi pernyataan resmi itu. "Pada masa sulit perjuangan rakyat Palestina ini, pemerintah dan rakyat Indonesia tetap menjunjung tinggi rasa solidaritas dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka di tanah airnya," begitu butir kelima yang dibacakan Yudhoyono.


Kejahatan kemanusiaan

Selain kutukan keras Pemerintah Indonesia, serangkaian kecaman keras atas tindakan brutal tentara Israel terhadap markas besar Presiden Palestina Yasser Arafat juga disuarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam serta DPP Partai Keadilan (PK). MUI bersama ormas-ormas Islam antara lain menilai hal itu sebagai kejahatan kemanusiaan yang berat, sementara DPP PK mendukung sikap MUI serta meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk secara tegas menyikapi aksi Israel tersebut. Menurut MUI, serangan Israel itu adalah kezaliman besar dan bentuk terorisme negara (state terrorism) yang nyata serta merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan kemanusiaan yang berat. "Karena itu, Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia berpendapat bahwa perjuangan rakyat Palestina adalah jihad fii sabilillah (berjuang di jalan Allah-Red) yang wajib didukung oleh seluruh kaum Muslimin karena zionisme Israel adalah kafir harbi (kafir yang telah memerangi umat Islam dan wajib diperangi-Red)," ujar Ichwan Syam, Wakil Sekretaris MUI yang membacakan pernyataan sikap MUI dan Organisasi/ Lembaga Islam tentang Serangan dan Pengepungan terhadap Palestina, yang ditandatangani Ketua HA Nazri Adlani dan Sekretaris Umum Din Syamsuddin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin. MUI, tambah Ichwan, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil sikap dan tindakan tegas serta bersungguh-sungguh melaksanakan semua resolusi yang telah dikeluarkan mengenai Palestina. "Israel telah melanggar prinsip-prinsip PBB, maka diserukan agar PBB menjatuhkan sanksi berat terhadap Israel dan menyeret Ariel Sharon ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan," kata Ichwan. Ditambahkan, kepada umat Islam, MUI menyerukan untuk mendukung perjuangan suci rakyat Palestina, membebaskan Masjid Al-Aqsha, dan tanah Palestina yang diduduki Israel. "Khusus kepada negara-negara OKI (Organisasi Konferensi Islam-Red), agar segera mengambil langkah-langkah nyata dan bersama-sama memerangi terorisme Israel," tambahnya. MUI, kata Ichwan, mendesak Pemerintah RI tetap konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, dan tidak sekalipun berpikir membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun. Seruan serupa hari Minggu lalu juga dikemukakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, yang berharap agar Pemerintah Indonesia tidak membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun sampai tercapai perdamaian permanen antara Palestina dan Israel.

DPR diminta bersikap

Sementara itu, jajaran Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan (DPP PK), yang hari Senin menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mendukung sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam mengutuk kezaliman dan terorisme Israel. Bersamaan dengan itu, DPP PK meminta agar DPR bersikap aspiratif terhadap warganya, tegas dan berwibawa dalam penyikapannya terhadap perilaku teror Israel terhadap Palestina. Rombongan DPP PK yang dipimpin Presiden PK Hidayat Nurwahid itu diterima dua Wakil Ketua DPR, yaitu AM Fatwa (Fraksi Reformasi) dan Muhaimin Iskandar (Fraksi Kebangkitan Bangsa). Pernyataan DPP PK dibacakan oleh Kepala Biro Luar Negeri Muslim Abdullah. Presiden DPP PK Hidayat Nurwahid dalam pengantarnya mengatakan, ketika bangsa dunia sedang gencar-gencarnya memerangi terorisme, tiba-tiba terorisme berlaku begitu sangat terbuka dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. "Dan anehnya, Amerika Serikat (AS) mendukung serangan Israel terhadap Palestina, sementara AS ke mana-mana mencitrakan Indonesia sebagai disebari virus-virus te-rorisme," ujarnya. DPP PK juga meminta pemerintah dan DPR untuk memperingatkan kepada warga negara Indonesia selama Israel meneror dan menjajah Palestina untuk tidak melakukan ziarah/perlawatan ke Palestina sebagai bentuk solidaritas kepada bangsa Palestina. Menanggapi pernyataan DPP PK, Muhaimin Iskandar mengatakan pimpinan DPR akan menerima aspirasi PK. Menurut dia, karena ketergantungan Indonesia terhadap AS terlalu tinggi, maka selama ini sikap RI tidak selalu bermakna. Karena itu dibutuhkan sikap institusional dari DPR, melalui fraksi, Badan Musyawarah (Bamus), dan Rapat Paripurna DPR. AM Fatwa menambahkan, "Hemat saya, pada hakikatnya persoalan Palestina ini lebih mendasar dari sekadar Buloggate atau Asramagate itu. Buloggate dan Asramagate itu ya cuma pernik-pernik dari perjalanan politik bangsa kita. Tetapi persoalan penjajahan dan melawan penjajahan serta terorisme adalah persoalan kemanusiaan yang lebih mendasar dan universal. Oleh karena itu tidak ada jalan lain, bangsa dan rakyat kita wajib mengutuknya".

sumber: Kompas.com

Minggu, 21 Desember 2008

FENOMENA BARACK OBAMA

Kemarin tanggal 5 November 2008, Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengubah sejarah dalam perjalanan negaranya. Presiden Amerika Serikat pertama yang berasal dari ras Africa Amerika berhasil menduduki posisi nomor satu di negara Adi daya Amerika Serikat. Beliau adalah Barack Hussein Obama II atau lebih dikenal dengan nama Barack Obama.

Profile Barack Obama

Barack Obama dilahirkan di Honululu, hawai tepatnya di Kapi’olani Medical Center for Women & Children. Anak dari pasangan Barack Hussein Obama Sr. berasal dari Kenya Afrika dan Ann Dunham seorang kulit putih yang berasal dari Wichita Kansas. Ayah dan Ibu Obama ini bertemu tahun 1960 di Universitas Hawaii dimana saat itu Ayahnya adalah mahasiswa luar negeri. Setahun kemudian, tepatnya 2 februari 1962, mereka menikah. Namun pernikahan ini tidak bertahan lama, ketika itu Barack Obama Jr berumur 2 tahun, Ayah dan ibunya memutuskan bercerai di tahun 1964.

Setelah bercerai inilah Ibu Barack Obama bertemu dengan Lolo Soetoro dan keluarga ini pindah ke Indonesia di tahun 1967. Di Indonesia Barack Obama mengikuti sekolah di Indonesia seperti Asisi, Jakarta hingga umur 10 tahun. Setelah itu Barack Obama kembali ke Honululu dan tinggal dengan nenek dari pihak ibunya. Disini Obama sekolah di Punahou hingga tamat SMA di tahun 1979.

Di masa sekolah, Lolo soetoro kembali ke hawai tahun 1972 untuk tinggal beberapa tahun. Kemudian tahun 1977 Beliau kembali ke Indonesia untuk pekerjaan di bidang antropologi. Di Indonesia pula ia menghabiskan sisa hidupnya, hingga tahun 1994 kembali ke hawaii. Istrinya meninggal dunia karena kanker rahim di tahun 1995.

Saat SMA, Barack Obama mengakui ia pernah terlibat dengan obat-obatan terlarang dan alkohol. Ia menyebutkan periode ini sebagai kesalahan moral terbesar dalam hidupnya. Tamat SMA, beliau pindah ke LA dan melanjutkan kuliah di universitas occidental selama 2 tahun. Kemudian Obama pindah ke Universitas Columbia di New York. Jurusan yang diambil adalah ilmu politik dan spesifik ke hubungan internasional. Tahun 1983, Obama lulus dan kerja di Business International Corporation dan New York Public Interest Research Group.

4 tahun di New York, Barack Obama pindah ke Chicago dan bekerja sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah organisasi berbasis gereja. Obama bekerja selama 3 tahun dari juni 1985 sampai 1988. Disini Obama mencapai sukses kecil dalam hidupnya. Obama berhasil meningkatkan budget tahunan yang membantu kegiatan sosial bagi organisasinya. Periode ini juga Obama mengunjungi eropa untuk pertama kalinya selama 3 minggu dan 5 minggu di Kenya. Di Kenya Obama bertemu dengan familinya untuk pertama kali.

Akhir Tahun 1988, Barack Obama mengikuti kuliah di Universitas Harvard. Di akhir tahun pertamanya, Obama terpilih sebagai editor Harvard Law Review. Ini dikarenakan nilainya dan prestasinya dalam kompetisi menulis. Bulan Februari 1990, Obama mengikuti pemilihan president Harvard Law dan merupakan orang kulit hitam pertama yang mencalonkan diri menjadi president Harvard Law. Hal ini menjadi kegemparan yang luar biasa di Harvard.
Selama liburan musim semi, Barack obama kembali ke chicago dan bekerja di perusahaan hukum Sidley & Austin di tahun 1989 dan Hopkins & Sutter di tahun 1990. Tahun 1991, Barack Obama lulus dengan gelar Juris Doctor (JD) dan mencatat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang berhasil lulus dengan predikat magna cumlaude. Setelah lulus Obama balik lagi ke chicago.

Barack Obama mendapat tawaran untuk menulis sebuah buku yang berhubungan dengan ras karena kepopulerannya dalam pemilihan presiden Harvard Law lalu. Obama bahkan mendapat segala support dan kantor baru di Universitas Chicago Fakultas Hukum untuk menyelesaikan buku itu. Buku ini direncanakan selesai dalam setahun, namun ternyata melebihi waktu itu. Untuk fokus kepada penyelesaian buku itu, Obama dan Istrinya Michelle pindah ke Bali dan menulis dalam beberapa bulan di sana. Akhirnya naskah buku tersebut berhasil dipublikasikan di pertengahan tahun 1995 dengan judul Dreams from my father.

Dari tahun 1992 hingga 1995 Barack Obama terlibat dalam berbagai kegiatan di bidang politik dan hukum. Diantaranya Illinois Project Vote, mengajar hukum di universitas chicago, bergabung dengan perusahaan hukum Davis, Miner, Barnhill & Galland, pendiri Public Allies, direktur Woods Fund of Chicago dan masih banyak posisi lainnya.

Barack Obama menjadi seorang senator

Perjalanan politiknya dimulai ketika terpilih menjadi senator negara bagian Illinois tahun 1996. Obama memperjuangkan perubahan undang-undang untuk tata susila dan perlindungan kesehatan. Obama juga mendukung pengurangan pajak bagi pegawai kelas bawah, negosiasi perbaikan kesejahteraan, dan menambah subsidi untuk anak-anak.

Dengan prestasinya pada masa jabatan pertamanya sebagai senator, maka di tahun 1998 dan 2002 Obama terpilih lagi menjadi senator. Bulan Januari 2003 Barack Obama menjadi ketua komite Layanan Kesehatan dan kemanusiaan Illinois ketika partai demokrat selalu menjadi minoritas. Partai demokrat berhasil mendapatkan posisi mayoritas. Obama masih memperjuangkan masalah ras dan diskriminasi sosial.

Bulan November 2004, Obama mengundurkan diri dari senat illinois untuk mengikuti pemilihan senat Amerika Serikat. Sebenarnya mulai pertengahaan 2002, Obama sudah menjalankan promosinya untuknya menjadi senat US. Dibantu oleh strategis politiknya, David Axelrod, ia mengumumkan pencalonan diri bulan Januari 2003. Keputusan dari Pemegang jabatan di partai demokrat dan republik untuk tidak mengikuti pemilihan ini telah membuka kompetisi di antara 15 kandidat.

Popularitas Obama meningkat karena iklan Axelrod yang menggunakan gambar dari Mayor Chicago Harold Washington dan dukungan dari anak perempuan Paul Simon, US Senator terkenal dari Illinois. Akhirnya Obama berhasil mendapatkan 52 persen suara, unggul 29 persen dari rival democratic terdekatnya.

Akhirnya 4 Januari 2005, Barack Obama disumpah sebagai Senator US dan merupakan orang kulit hitam kelima yang pernah menjabat jabatan itu. Obama juga merupakan satu-satunya senator US yang menjadi Congressional Black Caucus. CQ Weekly, publikasi non partai bahkan menyebutkan Obama sebagai Demokrat yang loyal. Kemudian National Journal meranking Obama sebagai orang yang terliberal di senator.

Masa Pemilihan presiden Amerika Serikat

Bulan Februari 2007, Obama menyatakan mengikuti pemilihan Amerika Serikat sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat. Pernyataan ini dilakukan di depan Old State Capitol, Springfield, Illinois. Pemilihan tempat ini simbolik karena disana juga Abraham Lincoln berpidato “House Divided” tahun 1858.

Selama masa kampanye, Barack Obama mengangkat isu penghentian perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan menyeluruh. Tiga hal ini adalah prioritas utamanya. Dana kampanye meningkat menjadi 58juta USD walaupun ini merupakan sumbangan kurang dari 200USD yang diklasifikasikan sebagai sumbangan kecil oleh UU kampanye. Hal ini pula yang menyebabkan Obama terkenal karena berhasil menggalang dana kampanye dari donasi yang kecil.

Januari 2008, Obama dan Hillary berkompetisi untuk merebutkan posisi sebagai calon dari partai Demokrat. Setelah melalui berbagai macam halangan maupun kontroversi, akhirnya Obama sekali lagi membuktikan bahwa ia berhasil meraih kepercayaan partainya.

Kemudian 23 Agustus 2008, Barack Obama mempublikasikan calon wakilnya, Joe Biden, Senator Delaware. Selain itu Hillary clinton juga mengakui kekalahan dan mendukung sepenuhnya Barack Obama. Di pemilihan presiden antar partai, Barack Obama berhadapan dengan McCain dari partai republic ( separtai dengan Presiden Bush dan memiliki kebijakan yang hampir sama dengan Presiden Bush ). McCain adalah bekas pejuang perang vietnam.

Akhirnya 4 november 2008, Barack Obama mengalahkan McCain dalam pemilihan presiden AS yang ke 44. Barack Obama merupakan presiden Amerika Pertama dari ras Kulit Hitam. Pada pidato kemenangannya di Chicago, Obama mengucapkan kalimat “change has come to America.”. Ia mendedikasikan kemenangannya untuk seluruh warga Amerika Serikat.
Penutup

Barack Obama adalah sosok yang sederhana dan memiliki pandangan demokratis yang bersifat universal. Sosok yang saya pikir bisa menyatukan dan mengubah amerika serikat menjadi negara adi daya seperti masa presiden Clinton, bukan sebagai negara yang suka peperangan seperti yang dilakukan oleh Presiden Bush.

Satu hal yang menarik dari proses pemilihan umum di Amerika Serikat adalah jiwa besar dari kandidat dan pendukungnya. Yang kalah mengakui kemenangan dan mensupport yang menang. Yang menang merangkul yang kalah, sungguh indah demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat. Seandainya kita bisa seperti mereka, tentunya tidak ada ribut-ribut dalam pemilihan kepala daerah atau mungkin presiden nantinya.

Hal lain yang dibebankan kepada Barack Obama adalah mengatasi krisis ekonomi Amerika Serikat dan saya pikir dunia pun mengharapkan sesuatu terjadi di Amerika Serikat ke arah yang lebih baik. Karena mau tidak mau krisis yang terjadi di Amerika serikat telah berdampak pada perekonomian di dunia.

Pemilu kali ini juga mencatat sejarah sebagai pemilu dengan pencoblos terbanyak dalam sejarah sejak wanita diijinkan memilih. Untuk itu selamat atas Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

HOT GOSIP Seputar OBAMA

Tuduhan bahwa kandidat presiden AS, Senator Barack Obama, pernah menjalani pendidikan Islam radikal di Indonesia dibantah keras. Pengelola SDN Menteng I, tempat Obama sekolah di Jakarta, mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. Sebab, sekolah mereka adalah sekolah umum yang menerima murid dari berbagai latar belakang agama, bukan hanya muslim. Sejak mengumumkan secara resmi pencalonannya sebagai presiden pada pemilihan presiden (pilpres) AS 2008, Obama langsung mendapat “serangan” dari musuh-musuh politiknya. Melalui internet, televisi, dan media cetak, senator dari Negara Bagian Illinois itu dituduh pernah mendapat pendidikan Islam radikal di Indonesia. Tuduhan itu berdasar pada temuan bahwa Obama pernah sekolah di sebuah sekolah Islam, madrasah, di Indonesia. Salah satu yang getol menyerang alumnus Harvard Law School 1988 itu adalah jaringan berita Fox News Channel milik konglomerat media Rupert Murdoch.

Dalam wawancara dengan Associated Press (AP) kemarin, Kepala SDN Menteng I Jakarta Akmad Solikhin mengakui, berdasar data sekolah, memang benar bahwa Obama pernah menuntut ilmu di sekolahnya.

Untuk memperkuat keterangannya, Solikhin menunjukkan dokumen berupa formulir biodata yang mencatat data Obama saat mendaftar di sekolah tersebut. Dalam data itu, nama senator kulit hitam dalam sejarah AS tersebut tertulis Barry Soetoro, anak Lulu Soetoro, pegawai dinas geografi yang beralamat di Menteng Dalam RT 007/RW 03. Tempat dan tanggal lahir Obama tertulis Honolulu 4-8-61. Disebutkan pula bahwa kewarganegaraan Obama adalah Indonesia dan beragama Islam.

Solikhin membantah tegas saat ditanya tentang dugaan adanya pelajaran Islam radikal. Dia menegaskan bahwa SDN Menteng I menerima murid dari semua latar belakang agama sejak sekolah itu berdiri jauh sebelum Obama sekolah di sana pada 1968.

“Tuduhan itu sama sekali tidak berdasar,” tegas Solikhin. “Memang betul, sebagian besar murid kami adalah muslim, namun murid Kristen juga kami terima dengan baik. Semua anak bisa sekolah di sini. Sebab, kami adalah sekolah umum,” tambahnya.

Keterangan Solikhin tersebut diperkuat dengan pengakuan Iis Darmawan, 63. Mantan guru Obama di taman kanak-kanak itu mengungkapkan bahwa dia ingat betul profil Obama saat anak-anak. “Dia seorang anak yang tinggi dengan rambut keriting dan memiliki kemampuan belajar cepat bahasa lokal serta mahir dalam pelajaran matematika. Bahkan, saya ingat, saat itu dia pernah membuat karangan berjudul I Want To Become President,” cerita Iis.
SDN Menteng I dikenal sebagai salah satu SD elite di Jakarta. Mayoritas wali murid SD tersebut berasal dari kelompok masyarakat menengah atas. Bahkan, kabarnya, cucu mantan Presiden Soeharto juga bersekolah di sana.

Solikhin yang dengan bangga menunjukkan foto Obama saat masih sekolah di SDN Menteng I itu berharap tuduhan terhadap Obama segera berakhir. “Kami bangga pernah memiliki murid seperti Obama. Dan saya harap jika dia terpilih sebagai presiden, hubungan AS dengan Indonesia semakin kuat dan dia mampu memberikan perspektif baru terhadap Islam,” paparnya.

Sri Murtiningsih, yang juga pernah menjadi guru Obama dan telah mengajar di SDN Menteng I selama 39 tahun, mengungkapkan, dirinya memiliki ingatan kuat bahwa Obama adalah seorang anak kecil yang kidal. “Seperti murid lainnya, dia mengikuti kurikulum standar seperti matematika, pelajaran menulis, bahasa Indonesia, serta dalam satu minggu menerima dua kali pelajaran agama dan olahraga,” terangnya.

Murtiningsih menceritakan, tetangganya berlari ke rumahnya saat melihat di televisi bahwa salah satu muridnya maju menjadi kandidat presiden AS. “Mereka berteriak, muridmu akan menggantikan Bush. Air mata saya langsung menetes mendengarnya,” ungkapnya.
Selain menelusuri ke bekas sekolah Obama dan para mantan gurunya, AP juga mengonfirmasi ke Departemen Agama (Depag) tentang status sekolah Obama di Indonesia. Sutopo, juru bicara Depag, menyatakan, klaim bahwa Obama belajar di sekolah muslim radikal sama sekali tidak berdasar. “SDN Menteng I adalah sebuah sekolah umum yang diperuntukkan bagi semua orang dari beragam agama,” jelasnya. “Sebelumnya, dia belajar di Fransiskus Assisi yang memang jelas-jelas sekolah Katolik,” tambahnya.

Mengutip situs ensiklopedi maya, Wikipedia, Obama lahir di Honolulu, Hawaii. Ayahnya adalah Barack Hussein Obama Sr., kelahiran Alego, sebuah desa di Provinsi Nyanza, Kenya, dan ibunya Ann Dunham, perempuan kelahiran Wichita, Kansas. Pada saat Obama berumur dua tahun, kedua orang tuanya bercerai. Ayahnya melanjutkan studi di Harvard untuk mengambil gelar PhD dan selanjutnya pulang kembali ke Kenya. Sedangkan ibunya menikah lagi dengan pelajar asing asal Indonesia, Lulu Soetoro.

Oleh keluarga barunya, Obama dipindah ke Jakarta dan tinggal selama empat tahun. Dia kembali ke Hawaii dan tinggal bersama keluarga kakeknya. Ayah Obama meninggal dunia akibat tabrakan mobil di Kenya saat Obama berumur 21 tahun. Sedangkan ibunya meninggal beberapa bulan setelah Obama menerbitkan buku biografi yang membuat dia sangat populer pada 1995, Dreams from My Father.

Keputusan Barack Obama menjadi kandidat presiden untuk Pemilu 2008 disambut dengan antusias oleh kubu Demokrat maupun Republik. Dia dianggap mewakili generasi baru politisi AS yang akan membawa gagasan segar. Pencalonannya juga akan menandai “ditutupnya” sejarah panjang rasisme di negeri itu.

Bukan karena latar belakangnya yang kompleks (ayah kulit hitam, ibu kulit putih, dan masa kecil sebagian di Indonesia) yang membuat tokoh itu begitu menarik. Menurut editorial The Washington Post (18/1), janjinya untuk mengubah paradigma politik AS -yang oleh para pemilih dinilai “penuh dengan politik partai dan politik rasial”- membuat rakyat AS antusias. “Obama mencerminkan harapan rakyat AS, entah benar atau tidak, bahwa negara ini telah sampai pada satu titik, yaitu mengatasi sejarah rasisme,” tulis Washington Post. Jika Obama terpilih sebagai presiden, akan tercipta sejarah baru; untuk kali pertama presiden AS dijabat warga berkulit hitam.

Banyak pendukung Obama di Partai Demokrat AS khawatir nasib Obama akan sama dengan John Kerry yang gagal membendung kritik saat pencalonannya sebagai kandidat presiden pada 2004 dengan menantang Presiden George W. Bush. Sebuah kelompok yang berhubungan dengan kelompok konservatif, Swift Boat Veterans for Truth, menuding bahwa Kerry tidak berhak mendapat medali Perang Vietnam. Tekanan itu membuat Kerry mengambil keputusan paling penting dalam karirnya kemarin, dengan menyatakan tidak maju lagi dalam Pilpres 2008.
Mendapat serangan atas masa lalunya, Obama tidak tinggal diam. Dalam acara Today di jaringan TV NBC kemarin, dia menyatakan laporan tentang masa lalu pendidikan kanak-kanaknya sebagai tuduhan yang terburu-buru dan menggelikan. “Saya memang pernah tinggal di Indonesia dan belajar di sebuah sekolah pada umur 7 dan 8 tahun. Tidak ada yang aneh, seperti banyak yang dilakukan oleh orang AS,” ujar Obama. Serangan balik Obama itu dinilai pengamat politik AS sebagai sinyal bahwa Obama akan berjuang untuk melindungi reputasinya dalam kampanye presiden.

Direktur Komunikasi Tim Kampanye Obama, Robert Gibbs, langsung mengirimkan e-mail ke media untuk melawan tuduhan itu. “Kami tidak sama dengan dia (Kerry, Red),” ujar Robert Gibbs. “Kami yakin tuduhan itu mereda dengan sendirinya. Sebab, hal itu memang tidak benar.”
Mengenai tulisan di dokumen biodata Obama di SDN Menteng I yang mencatat senator Obama beragama Islam, Gibbs menyatakan tidak tahu hal itu. “Senator Obama tidak pernah menjadi seorang muslim,” tegasnya. “Pada umur 6 tahun, dia ada di sekolah Katolik dan dia belajar sebagai seorang Kristen,” ujarnya. Saat ini senator Obama adalah anggota United Church of Christ. (ap/wikipedia/kim/jp/aji)

Jumat, 19 Desember 2008

Menghadapi Pemilu 2009-2013

Dalam menghadapi Pemilu di tahun mendatang kita harus sigap dalam menentukan pilihan kedepan dengan acuan untuk pembangunan nasional yang lebih baik tentunya, khususnya di bidang pengajaran dan pendidikan.

Adapun susunan kabinet yang harus kita ketahui bersama dari pemerintahan SBY-JK sebagai sejarah bukti infrastruktural reformasi di indonesia yang sedikit membawa angin segar.

Informasi ini juga bisa dijadikan pembelajaran tentang pengenalan Kabinet "INDONESIA BERSATU" biar kita tahu siapa saja yang pernah menjabat sebagai menteri-menteri dalam pemerintahan SBY-JK.

Susunan Kabinet "Indonesia Bersatu" SBY-JK Masa Bhakti 2004-2009

Kalau hari-hari kemarin banyak prediksi, spekulasi dan bahkan hanya menggunakan intuisi; para ekonom memprediksi siapa kelak menko perekonomian, pakar-pakar IT (Information Technology) membicarakan sosok Sofyan Jalil, para pejuang gender equality atas nama “emansipasi wanita” membicarakan Meutia Farida Hatta, so on and so for, sekarang saatnya bagi kita untuk mengetahui susunan kabinet sesungguhnya. Pada 20 Oktober malam, Presiden SBY didampingi Sang Wapres mengumumkan kabinet yang bernama “Indonesia Bersatu” masa bhakti 2004-2009. Susunannya sebagai Berikut:

MENTERI KOORDINATOR
• Menko Politik Hukum dan Keamanan : Laksamana (Purn) Widodo AS (Purn)
• Menko Perekonomian : Aburizal Bakrie (Golkar)
• Menko Kesra : Alwi Shihab (PKB)
• Sekretaris Negara : Yusril Ihza Mahendra (PBB)

MENTERI DEPARTEMEN
• Menteri Dalam Negeri : Let. Jen. Purn. Ma’ruf (Purn)
• Menteri Luar Negeri : Nur Hassan Wirajuda
• Menteri Pertahanan : Juwono Sudarsono
• Menteri Hukum dan HAM : Hamid Awaluddin
• Menteri Keuangan : Yusuf Anwar (Profesional)
• Menteri Pertambangan dan Energi : Purnomo Yusgiantoro
• Menteri Perindustrian : Andong Nitimiharja
• Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu (Profesional)
• Menteri Pertanian : Anton Apriantono (usulan PKS?)
• Menteri Kehutanan : M.S. Kaban (PBB)
• Menteri Perhubungan : Hatta Radjasa (PAN)
• Menteri Kelautan dan Perikanan : Laksamana Muda Freddy Numberi (Purn)
• Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Fahmi Idris (Golkar)
• Menteri Pekerjaan Umum : Joko Kirmanto
• Menteri Kesehatan : Siti Fadhilah Supari
• Menteri Pendidikan Nasional : Bambang Sudibyo (PAN)
• Menteri Sosial : Bachtiar Chamsyah (PPP)
• Menteri Agama : Muhammad Maftuh Basyuni

MENTERI NEGARA
• Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wajik (PD)
• Menteri Riset dan Teknologi : Kusmayanto Kadiman (Profesional)
• Menteri Koperasi dan UKM : Suryadarma Ali (PPP)
• Menteri Lingkungan Hidup : Rachmat Witoelar (Tim Sukses)
• Menteri Pemberdayaan Perempuan : Meutia Farida Hatta (PKPI)
• Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : Taufiq Effendi (PD)
• Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Saifullah Yusuf (PKB)
• Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Sri Mulyani
• Menteri BUMN : Sugiharto
• Menteri Komunikasi dan Informasi : Sofyan A.Djalil (Tim Sukses)
• Menteri Pemuda dan Olahraga : Adhyaksa Dault (usulan PKS?)
• Menteri Perumahan Rakyat : Muhammad Yusuf Ashari (usulan PKS?)

PEJABAT SETINGKAT MENTERI
• Jaksa Agung : Abdul Rahman Saleh (Profesional)
• Sekretaris Kabinet : Sudi Silalahi (Purn)

Setelah capek memprediksi, mengintip, mengirim sms iseng “nawarin menteri”, sekarang saatnya untuk stop itu semua. Ada sebuah pesan dari Presiden SBY untuk pembaca Blog Pemilu 2004 (hohoho) bahwa formasi Kabinet “Indonesia Bersatu” sudah dipikirkan matang dan tidak mungkin memuaskan semua pihak. Kita semua berharap bahwa Indonesia kelak bukan hanya bersatu, tetapi menjadi lebih baik dalam hal-hal yang positif.

Jadi buat Anda yang bapaknya, ibunya, om-nya, tantenya, kakaknya, kakeknya, temannya atau siapa saja teman Anda yang Anda gadang-gadang jadi menteri namun tidak tercantum namanya diatas, silakan protes di bagian comment bawah ini. Siapa tau Presiden SBY mampir ke blog ini dan mempertimbangkan lebih lanjut :) Buat Anda yang tidak puas, mau demo, mau memuji, atau hanya punya uneg-uneg, silakan tulis juga di kolom comment.

Sumber: Detik.com, Tempointeractive.com

Selasa, 11 November 2008

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang “Nederlandse Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir [[besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaanse Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya “Padvinder Muhammadiyah” yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hisbul Wathon” (HW); “Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afdeling Pandu” dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan “All Indonesian Jamboree”. Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Masa Bala Tentara Dai Nippon

“Dai Nippon” ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.
Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia

Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
Kelahiran gerakan Pramuka

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.

SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA

A. Pendahuluan

Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.

b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.

c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.

d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

SEJARAH BERDIRINYA PRAMUKA

Ternyata buku mampu menuntun kita untuk memahami apa saja, termasuk sejarah berdirinya Gerakan Pramuka. Warung ini mengkais buku ini, di belantara komunitas buku bekas sekitar tahun 1979, tepatnya di pasar buku bekas “palasari” Bandung. Ketika itu sang penjual mematok harga Rp. 75.- ternyata isinya sangat luar biasa dibanding harganya. Lahirnya Pramuka banyak di sponsori Presiden Soekarno, bahkan dalam buku ini, isinya didominasi amanat Bung Karno. Harapan Bung Karno ketika itu sangat tinggi terhadap Gerakan Pramuka, terbukti sampai saat ini. Jika dihitung ketenaran, jaringan kerja, rasa cinta tanah air yang dimiliki Pramuka tidak ada banding. Pramuka tetap menjadi model untuk organisasi yang “merah putih”. Orangpun berseloroh, jika Pramuka menjadi sebuah partai politik, maka KPU tinggal mengesahkan saja, karena jaringan pengurusnya hingga tingkat kecamatan—Kwartir Ranting, sebarannya ke seluruh provinsi. Tentunya seloroh itu tak perlu ditanggapi, karena jika Pramuka menjadi partai politik, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak memiliki bingkai yang netral. Dalam Ulang tahun ke 47 ini, Warung mengucapkan Dirgahayu, Satya Kukudarmakan, Darmaku kubaktikan. Dipundakmu, wahai pramuka negeri ini kau bingkai.
Data buku

JUDUL: Pedoman Gerakan Pramuka
PENULIS: Kwartir NAsional Gerakan Pramukan
PENERBIT: Penerbitan Khusus No. 289 Departemen Penerangan Republik Indonesia
CETAKAN : I—1963, diperbanyak 10.000
TEBAL: 189 halaman

Buku ini berisi kumpulan dari Amanat-amanat Paduka Yang Mulia Presiden yang bertalian dengan lahirnya Gerakan Pramuka ditambah dengan beberapa ahasil karya Kwartir Nasional, harapannya buku ini dipersembahkan kepada revolusi agar dapat dijadikan obor bagi mereka yang masih belum memahami atau memang belum mau memahami tentang maksud dan tujuan dari Gerakan Pramuka. Secara khusus buku ini mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Wampa Khusus Dr.H.Roeslan Abdulgani karena kesungguhannya dan dengan penuh kesabaran mau menunggu materi-meteri terkompul secara sempurna untuk diterbitkan.
Adapun isi buku ini meliputi:

* Amanat Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia/Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka [Panca Guna Pramuka]
* Pedoman I—Amanat Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia tanggal 9 Maret 1961
* Pedoman II—Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
* Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Mukadimah
* Pedoman III Gerakan Parmuka untuk Pembangunan Indonesia. Pidato Presiden Sukarno pada pelantikan Majelis pimpinan Nasional Gerakan Pramuka dan amanat Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia didepan para Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961
* Pedoman IV–Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 tahun 1961
* Lampiran I –Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 tahun 1961 tentang Penganugerahan Panji Kepda Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana
* Pedoman V—Fungsi dan Posisi dari Gerakan Pramuka
* Pedoman VI—Instruksi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 1 tahun 1961
* Pedoman VII—Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
* Pembangunan Nasional Semesta Berencana
* Pedoman VIII—Romantik Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
* Pedoman IX—Pewtunjuk Penyelenggara Gusus Depan
* Pedoman X—Pramuka Adalah Alat Revolusi Nasional.

POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK

:: Ambalan Penegak ::

  • Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang.
  • Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari 5 - 10 orang.
  • Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka, seperti ; Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pencoba, dan Sangga Pelaksana.
  • Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya Pemimpin Sangga terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.
  • Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara mereka sebagai Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana memimpin Ambalan Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga di Sangganya.

:: Dewan Ambalan ::


Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana.
Anggota Dewan Ambalan dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga, dengan susunan sebagai berikut :

  • seorang Ketua ( Pradana )
  • seorang Wakil Ketua
  • seorang Sekretaris ( Kerani )
  • seorang Bendahara ( Juru Uang )
  • beberapa anggota sesuai dengan kepentingannya (jika dianggap perlu )

Dewan Ambalan mempunyai masa bakti sama dengan masa bakti gugusdepan.
Dewan Ambalan berkewajiban mengadakan Musyawarah sedikitnya enam bulan sekali.

Dewan Ambalan bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi dengan Pembina Ambalan.

:: Dewan Kehormatan ::



Dewan Kehormatan diketuai oleh Pradana.
Susunan Dewan Kehormatan, terdiri dari :

  • Ketua Dewan Kehormatan
  • Wakil Ketua
  • Sekretaris

Dewan Kehormatan bertugas untuk membahas dan memutuskan tentang :

  • peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
  • pelantikan, perghargaan atas jasa
  • pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka

:: Pemangku Adat ::

  • Pemangku Adat adalah seorang atau beberapa orang yang dipilih Dewan Ambalan dengan tugas melestarikan Adat Ambalan
  • Setiap Ambalan Penegak memiliki Sandi Ambalan dan Adat Ambalan, yang disusun, disepakati dan di taati oleh anggota Ambalan itu sendiri.
  • Adat Ambalan harus mampu mendorong para Pramuka untuk berdisiplin, patuh dan mengarah kepada hidup bermasyarakat dan maju.
Sandi dan Adat Ambalan merupakan gambaran watak dan pedoman tingkah laku anggota Ambalan, sehingga tampak ciri khas kehidupan para Pramuka Penegak Ambalan tersebut.

Minggu, 09 November 2008

SIFAT dan TUJUAN

SIFAT
  1. Merupakan organisasi yang membantu pihak kampus, pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembinaan dibidang pendidikan, khususnya pendidikan kepramukaan.
  2. Membentuku kader bangsa sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
  3. Membentuk sikap dan prilaku positif, menguasai keterampilan serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, intelektual, dan fisik sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian indonesia.
TUJUAN
  1. Mengembangkan pendidikan Kepramukaan
  2. Memperkuat silaturrahmi, kekeluargaan, dan kebersamaan anggota
  3. Melaksanakan Tri Bina (diri, satuan, dan masyarakat)
  4. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
  5. Mengamalkan Kode Etik dan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka

DASAR HUKUM

Dasar Hukum Racana Prabu Siliwangi - Rara Subang Karancang Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi :
  1. Pancasila
  2. Undang - undang dasar 1945
  3. Kepres RI No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
  4. Kepres RI No. 104 tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
  5. Kepres RI No. 086 tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
  6. SK Kwarnas RI No. 080 tahun 1988 tentang pola dan mekanisme pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega