Praja Muda Karana yang siap & sigap berkarya, berkembang, & berbakti pada ibu pertiwi, & terus belajar akan nilai - nilai positif. Racana PSW - RSK selalu sedia "SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU KUBHAKTIKAN"

Selasa, 30 Desember 2008

MEMAKNAI HARI PRAMUKA 2008

Oleh : Haryono Suyono

Dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI, pada tanggal 14 Agustus 2008 Gerakan Pramuka Indonesia akan memperingati Hari Pramuka 2008. Seperti biasa Hari Pramuka itu diperingati di berbagai daerah, termasuk di Jakarta, dengan upacara bendera di lapangan yang luas dengan mengikut sertakan ribuan Pramuka dan para pejabat teras. Upacara bendera di Jakarta biasanya dilakukan dengan menghadirkan Presiden RI dengan pendampingan Menteri-menteri, Kepala Lembaga Tinggi Negara serta undangan yang jabatan atau fungsinya di tanah air tercinta ini luar biasa. Tetapi setelah upacara usai, biasanya semua kembali seperti sedia kala.


Di berbagai daerah, upacara tanggal 14 Agustus itu didahului berbagai acara yang menarik anak muda terjun langsung ke lapangan. Secara tradisional, mengacu pada pelajaran yang diberikan oleh Bapak Pandu se dunia Lord Baden Powell, kegiatan itu diarahkan pada kemah dengan segala acaranya di lapangan terbuka di pedesaan, atau tempat-tempat yang “anak kota” biasanya tidak lagi mengalaminya sehari-hari.


Bagi Lord Baden Powell, ajakan berkemah itu dilakukan karena pada jamannya terjadi revolusi industri maha dahsyat yang menarik anak muda untuk belajar giat sebagai bekal terjun dalam bidang industri dan manufacturing yang sangat marak. Anak muda lupa menguasai tehnik-tehnik “survival” di alam terbuka yang tidak jauh dari kampung atau desa sekitarnya. Negara Inggris yang baru bangkit belum seluruhnya berubah menjadi kota. Negara ini dengan banyak daerah jajahannya, belum seluruhnya, atau bahkan hampir belum ada, yang berubah maju seperti industrialisasi yang terjadi di Inggris. Masih diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang tehnik-tehnik survival yang mungkin saja diperlukan anak muda yang mulai menjamur mengelu-elukan pekerjaan sebagai tenaga kerja terampil di bidang industri dan perdagangan.


Keprihatinan Lord Baden Powell itu mempunyai alasan yang sangat kuat. Karena itu dengan tekad yang luar biasa diajaklah anak-anak muda Inggris, melalui sistem pendidikan kepanduan, dalam kelompok-kelompok kecil yang kompak, menjadi tenaga muda penuh percaya diri, solidaritas antar anggota yang kompak, agar sanggup menghadapi masa transisi sebagai tenaga muda yang berkepribadian tetapi juga lengkap dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan survival yang sangat tinggi. Dalam kelompok-kelompok kecil itu anak-anak muda dilatih dan diberi kesempatan mengembangkan kepemimpinan dengan memberi kesempatan setiap anggotanya menjadi pemimpin regu. Setiap anggota regu diberi kesempatan untuk belajar memimpin, mengembangkan prakarsa, dan gagasan-gagasan brilian serta mencobanya tanpa rasa malu atau kawatir dicemoohkan dalam regunya. Kalau upaya itu berhasil, seluruh regu akan membawa penemuan itu ke forum yang lebih tinggi dengan penuh kebanggaan. Kalau gagal, si pembawa gagasan dilindungi agar tidak dipermalukan di muka umum. Penjagaan kredibilitas antar anggota regu merupakan kode etik yang diajarkan Bapak Pandu se dunia itu dalam pemupukan “acquired credibility” yang tangguh dan penuh tanggung jawab.


Menjelang peringatan Hari Pramuka 2008 kita perlu merenung dan bertanya, apakah pendidikan kepanduan seperti ini masih tetap berlangsung. Dari berbagai survey BPS nampak sekali bahwa lebih separo pengangguran di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 9,4 juta orang, adalah remaja dibawah usia 30 tahun. Anak-anak muda di Indonesia yang menganggur ternyata tingkat pendidikannya tidak tamat SD, tidak tamat SMP, atau lebih mengerikan lagi, tidak sedikit yang tercatat mempunyai latar belakang pendidikan pada tingkat SMA. Bahkan lebih dari 1,2 juta orang mengaku mempunyai tingkat pendidikan pada sekolah kejuruan, baik SMEA, Sekolah Tehnik atau sekolah kejuruan lainnya.


Kalau kita tambahkan sebanyak 14,6 juta orang yang terpaksa menganggur, artinya mempunyai pekerjaan tetapi tidak penuh dan sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, ternyata lebih separonya berusia dibawah 35 tahun. Tidak kurang dari 8 juta hanya berpendidikan tamat SD atau kurang. Hampir 3 juta tamatan SMP, dan hampir 2 juta tamatan SMA. Jumlah anak-anak muda itu sungguh luar biasa. Anak-anak putus sekolah, menganggur atau hanya bekerja separuh waktu itu, karena pendekatan Pramuka dipusatkan pada sekolah, anak-anak remaja itu tidak lagi memperoleh pembinaan melalui gerakan Pramuka. Kesempatan berlatih kepanduan seperti cita-cita Lord Baden Powell atau Bapak Pandu Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuono IX (alm) tidak bisa lagi mereka nikmati.


Latihan kepanduan melalui gugus-gugus depan di lingkungan sekolah, di banyak daerah, hanya diwujudkan melalui penggunaan baju seragam pada hari Sabtu, bukan pada pelatihan dalam kelompok kecil seperti layaknya pelatihan kepanduan di masa lalu. Di masa Orde Baru pernah dikembangkan upaya untuk menciptakan Pramuka Peduli yang kemudian diteruskan sampai sekarang. Pada masa itu, tidak kurang dari 17 Menteri menanda tangani kesepakatan untuk memberikan dukungan agar pengenalan soft skills atau ketrampilan anak muda tidak dibatasi pada pengembangan survival di hutan atau lahan terbuka, tetapi juga survival dalam persaingan memperebutkan kesempatan langka yang tersedia pada kantor-kantor pemerintah, perusahaan atau pelatihan untuk mengembangkan prakarsa untuk hidup mandiri.


Dalam menghadapi persaingan global yang mulai nampak dampaknya pada ketidak mampuan anak muda Indonesia menghadapinya, perhatian gerakan Pramuka, atau minimal perhatian kita terhadap masa depan anak muda, perlu diubah orientasinya. Anak remaja Indonesia perlu dipersiapkan kemampuan survivalnya menghadapi persaingan global dengan pelatihan dan pendampingan, layaknya pelatihan dalam kelompok kecil yang pernah disuguhkan oleh Lord Baden Powell dalam mempersiapkan anak muda Inggris pada jamannya. Dirgahayu Gerakan Pramuka Indonesia. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum Hipprada, www.haryono.com

AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA

RI Kutuk Keras Agresi Militer Israel

(Kompas.com)

Pemerintah Indonesia mengutuk keras agresi militer Israel di Ramallah (Palestina). Agresi militer tersebut dinilai mengancam keamanan dan keselamatan diri Presiden Yasser Arafat dan masa depan proses perdamaian. Karena itu, Indonesia meminta agar Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan Presiden Yasser Arafat. Sikap resmi Pemerintah Indonesia itu dibacakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) ad interim Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/4) pukul 22.20. Menurut Yudhoyono, sikap resmi Pemerintah Indonesia itu telah dikonsultasikan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri, yang saat ini berada di New Delhi, India, melalui Menlu Hassan Wirajuda. Hal yang sama juga telah dikonsultasikan kepada Wakil Presiden Hamzah Haz. Sementara itu, Hassan Wirajuda yang ditemui wartawan Kompas Suryopratomo di New Delhi, Senin, mengemukakan, Indonesia menentang segala upaya yang dilakukan pihak Israel untuk memarjinalkan Presiden Palestina Yasser Arafat. Indonesia mengutuk keras pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan menuntut pihak Israel untuk menarik pasukannya dari wilayah Palestina. Alasan Israel bahwa apa yang dilakukan Palestina sebagai tindakan terorisme, menurut Menlu, tidak bisa diterima. "Apa yang dilakukan rakyat Palestina itu merupakan proses dan wujud dari upaya mereka merebut kemerdekaan, upaya menolak pendudukan asing," tutur Menlu. Dalam lima butir sikap resmi yang dibacakan Yudhoyono, Pemerintah Indonesia menekankan kembali pandangannya mengenai peranan inti Presiden Yasser Arafat dalam proses perdamaian dan penolakannya secara tegas terhadap upaya terakhir Israel untuk mengesampingkan peranannya. Indonesia menekankan kembali bahwa perdamaian adil dan menyeluruh di Timur Tengah (Timteng) menuntut pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Nomor 242 dan Nomor 338 serta resolusi-resolusi PBB yang relevan lainnya dan prinsip land for peace guna mengakhiri pendudukan Israel secara tidak sah terhadap wilayah Arab. Untuk itu, kata Yudhoyono, Indonesia menggarisbawahi perlunya upaya internasional yang terpadu dan konkret untuk segera menghentikan serangan militer Israel di Ramallah dan serangan yang berkelanjutan terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa, termasuk wanita dan anak-anak. Dalam kaitan ini, peranan DK PBB, sesuai dengan tanggung jawabnya yang ditetapkan dalam Piagam PBB, sangat penting. Indonesia telah mendukung pengesahan resolusi DK PBB No 1402 (2002) pada tanggal 29 Maret 2002 sebagai kelanjutan dari pengesahan resolusi No 1397 (2002). "Secara khusus Indonesia berpendapat bahwa DK PBB perlu mempertimbangkan suatu mekanisme nyata di lapangan guna menjamin segera dilaksanakannya kedua resolusi DK PBB tersebut," tambah Yudhoyono. Ditegaskan pula, Indonesia menekankan perlu dimulainya kembali dan ditingkatkannya upaya diplomatik yang bertujuan untuk memulihkan proses perdamaian dan menyerukan supaya semua tindak kekerasan dihentikan. Dalam kaitan ini, Indonesia menggarisbawahi dukungannya terhadap pesan perdamaian yang dihasilkan oleh KTT Liga Arab ke-14 di Beirut (Lebanon). "Agresi militer Israel di Ramallah jelas bertentangan dengan pesan damai termaksud," demikian bunyi pernyataan resmi itu. "Pada masa sulit perjuangan rakyat Palestina ini, pemerintah dan rakyat Indonesia tetap menjunjung tinggi rasa solidaritas dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka di tanah airnya," begitu butir kelima yang dibacakan Yudhoyono.


Kejahatan kemanusiaan

Selain kutukan keras Pemerintah Indonesia, serangkaian kecaman keras atas tindakan brutal tentara Israel terhadap markas besar Presiden Palestina Yasser Arafat juga disuarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam serta DPP Partai Keadilan (PK). MUI bersama ormas-ormas Islam antara lain menilai hal itu sebagai kejahatan kemanusiaan yang berat, sementara DPP PK mendukung sikap MUI serta meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk secara tegas menyikapi aksi Israel tersebut. Menurut MUI, serangan Israel itu adalah kezaliman besar dan bentuk terorisme negara (state terrorism) yang nyata serta merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan kemanusiaan yang berat. "Karena itu, Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia berpendapat bahwa perjuangan rakyat Palestina adalah jihad fii sabilillah (berjuang di jalan Allah-Red) yang wajib didukung oleh seluruh kaum Muslimin karena zionisme Israel adalah kafir harbi (kafir yang telah memerangi umat Islam dan wajib diperangi-Red)," ujar Ichwan Syam, Wakil Sekretaris MUI yang membacakan pernyataan sikap MUI dan Organisasi/ Lembaga Islam tentang Serangan dan Pengepungan terhadap Palestina, yang ditandatangani Ketua HA Nazri Adlani dan Sekretaris Umum Din Syamsuddin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin. MUI, tambah Ichwan, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil sikap dan tindakan tegas serta bersungguh-sungguh melaksanakan semua resolusi yang telah dikeluarkan mengenai Palestina. "Israel telah melanggar prinsip-prinsip PBB, maka diserukan agar PBB menjatuhkan sanksi berat terhadap Israel dan menyeret Ariel Sharon ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan," kata Ichwan. Ditambahkan, kepada umat Islam, MUI menyerukan untuk mendukung perjuangan suci rakyat Palestina, membebaskan Masjid Al-Aqsha, dan tanah Palestina yang diduduki Israel. "Khusus kepada negara-negara OKI (Organisasi Konferensi Islam-Red), agar segera mengambil langkah-langkah nyata dan bersama-sama memerangi terorisme Israel," tambahnya. MUI, kata Ichwan, mendesak Pemerintah RI tetap konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, dan tidak sekalipun berpikir membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun. Seruan serupa hari Minggu lalu juga dikemukakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, yang berharap agar Pemerintah Indonesia tidak membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun sampai tercapai perdamaian permanen antara Palestina dan Israel.

DPR diminta bersikap

Sementara itu, jajaran Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan (DPP PK), yang hari Senin menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mendukung sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam mengutuk kezaliman dan terorisme Israel. Bersamaan dengan itu, DPP PK meminta agar DPR bersikap aspiratif terhadap warganya, tegas dan berwibawa dalam penyikapannya terhadap perilaku teror Israel terhadap Palestina. Rombongan DPP PK yang dipimpin Presiden PK Hidayat Nurwahid itu diterima dua Wakil Ketua DPR, yaitu AM Fatwa (Fraksi Reformasi) dan Muhaimin Iskandar (Fraksi Kebangkitan Bangsa). Pernyataan DPP PK dibacakan oleh Kepala Biro Luar Negeri Muslim Abdullah. Presiden DPP PK Hidayat Nurwahid dalam pengantarnya mengatakan, ketika bangsa dunia sedang gencar-gencarnya memerangi terorisme, tiba-tiba terorisme berlaku begitu sangat terbuka dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. "Dan anehnya, Amerika Serikat (AS) mendukung serangan Israel terhadap Palestina, sementara AS ke mana-mana mencitrakan Indonesia sebagai disebari virus-virus te-rorisme," ujarnya. DPP PK juga meminta pemerintah dan DPR untuk memperingatkan kepada warga negara Indonesia selama Israel meneror dan menjajah Palestina untuk tidak melakukan ziarah/perlawatan ke Palestina sebagai bentuk solidaritas kepada bangsa Palestina. Menanggapi pernyataan DPP PK, Muhaimin Iskandar mengatakan pimpinan DPR akan menerima aspirasi PK. Menurut dia, karena ketergantungan Indonesia terhadap AS terlalu tinggi, maka selama ini sikap RI tidak selalu bermakna. Karena itu dibutuhkan sikap institusional dari DPR, melalui fraksi, Badan Musyawarah (Bamus), dan Rapat Paripurna DPR. AM Fatwa menambahkan, "Hemat saya, pada hakikatnya persoalan Palestina ini lebih mendasar dari sekadar Buloggate atau Asramagate itu. Buloggate dan Asramagate itu ya cuma pernik-pernik dari perjalanan politik bangsa kita. Tetapi persoalan penjajahan dan melawan penjajahan serta terorisme adalah persoalan kemanusiaan yang lebih mendasar dan universal. Oleh karena itu tidak ada jalan lain, bangsa dan rakyat kita wajib mengutuknya".

sumber: Kompas.com

Minggu, 21 Desember 2008

FENOMENA BARACK OBAMA

Kemarin tanggal 5 November 2008, Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengubah sejarah dalam perjalanan negaranya. Presiden Amerika Serikat pertama yang berasal dari ras Africa Amerika berhasil menduduki posisi nomor satu di negara Adi daya Amerika Serikat. Beliau adalah Barack Hussein Obama II atau lebih dikenal dengan nama Barack Obama.

Profile Barack Obama

Barack Obama dilahirkan di Honululu, hawai tepatnya di Kapi’olani Medical Center for Women & Children. Anak dari pasangan Barack Hussein Obama Sr. berasal dari Kenya Afrika dan Ann Dunham seorang kulit putih yang berasal dari Wichita Kansas. Ayah dan Ibu Obama ini bertemu tahun 1960 di Universitas Hawaii dimana saat itu Ayahnya adalah mahasiswa luar negeri. Setahun kemudian, tepatnya 2 februari 1962, mereka menikah. Namun pernikahan ini tidak bertahan lama, ketika itu Barack Obama Jr berumur 2 tahun, Ayah dan ibunya memutuskan bercerai di tahun 1964.

Setelah bercerai inilah Ibu Barack Obama bertemu dengan Lolo Soetoro dan keluarga ini pindah ke Indonesia di tahun 1967. Di Indonesia Barack Obama mengikuti sekolah di Indonesia seperti Asisi, Jakarta hingga umur 10 tahun. Setelah itu Barack Obama kembali ke Honululu dan tinggal dengan nenek dari pihak ibunya. Disini Obama sekolah di Punahou hingga tamat SMA di tahun 1979.

Di masa sekolah, Lolo soetoro kembali ke hawai tahun 1972 untuk tinggal beberapa tahun. Kemudian tahun 1977 Beliau kembali ke Indonesia untuk pekerjaan di bidang antropologi. Di Indonesia pula ia menghabiskan sisa hidupnya, hingga tahun 1994 kembali ke hawaii. Istrinya meninggal dunia karena kanker rahim di tahun 1995.

Saat SMA, Barack Obama mengakui ia pernah terlibat dengan obat-obatan terlarang dan alkohol. Ia menyebutkan periode ini sebagai kesalahan moral terbesar dalam hidupnya. Tamat SMA, beliau pindah ke LA dan melanjutkan kuliah di universitas occidental selama 2 tahun. Kemudian Obama pindah ke Universitas Columbia di New York. Jurusan yang diambil adalah ilmu politik dan spesifik ke hubungan internasional. Tahun 1983, Obama lulus dan kerja di Business International Corporation dan New York Public Interest Research Group.

4 tahun di New York, Barack Obama pindah ke Chicago dan bekerja sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah organisasi berbasis gereja. Obama bekerja selama 3 tahun dari juni 1985 sampai 1988. Disini Obama mencapai sukses kecil dalam hidupnya. Obama berhasil meningkatkan budget tahunan yang membantu kegiatan sosial bagi organisasinya. Periode ini juga Obama mengunjungi eropa untuk pertama kalinya selama 3 minggu dan 5 minggu di Kenya. Di Kenya Obama bertemu dengan familinya untuk pertama kali.

Akhir Tahun 1988, Barack Obama mengikuti kuliah di Universitas Harvard. Di akhir tahun pertamanya, Obama terpilih sebagai editor Harvard Law Review. Ini dikarenakan nilainya dan prestasinya dalam kompetisi menulis. Bulan Februari 1990, Obama mengikuti pemilihan president Harvard Law dan merupakan orang kulit hitam pertama yang mencalonkan diri menjadi president Harvard Law. Hal ini menjadi kegemparan yang luar biasa di Harvard.
Selama liburan musim semi, Barack obama kembali ke chicago dan bekerja di perusahaan hukum Sidley & Austin di tahun 1989 dan Hopkins & Sutter di tahun 1990. Tahun 1991, Barack Obama lulus dengan gelar Juris Doctor (JD) dan mencatat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang berhasil lulus dengan predikat magna cumlaude. Setelah lulus Obama balik lagi ke chicago.

Barack Obama mendapat tawaran untuk menulis sebuah buku yang berhubungan dengan ras karena kepopulerannya dalam pemilihan presiden Harvard Law lalu. Obama bahkan mendapat segala support dan kantor baru di Universitas Chicago Fakultas Hukum untuk menyelesaikan buku itu. Buku ini direncanakan selesai dalam setahun, namun ternyata melebihi waktu itu. Untuk fokus kepada penyelesaian buku itu, Obama dan Istrinya Michelle pindah ke Bali dan menulis dalam beberapa bulan di sana. Akhirnya naskah buku tersebut berhasil dipublikasikan di pertengahan tahun 1995 dengan judul Dreams from my father.

Dari tahun 1992 hingga 1995 Barack Obama terlibat dalam berbagai kegiatan di bidang politik dan hukum. Diantaranya Illinois Project Vote, mengajar hukum di universitas chicago, bergabung dengan perusahaan hukum Davis, Miner, Barnhill & Galland, pendiri Public Allies, direktur Woods Fund of Chicago dan masih banyak posisi lainnya.

Barack Obama menjadi seorang senator

Perjalanan politiknya dimulai ketika terpilih menjadi senator negara bagian Illinois tahun 1996. Obama memperjuangkan perubahan undang-undang untuk tata susila dan perlindungan kesehatan. Obama juga mendukung pengurangan pajak bagi pegawai kelas bawah, negosiasi perbaikan kesejahteraan, dan menambah subsidi untuk anak-anak.

Dengan prestasinya pada masa jabatan pertamanya sebagai senator, maka di tahun 1998 dan 2002 Obama terpilih lagi menjadi senator. Bulan Januari 2003 Barack Obama menjadi ketua komite Layanan Kesehatan dan kemanusiaan Illinois ketika partai demokrat selalu menjadi minoritas. Partai demokrat berhasil mendapatkan posisi mayoritas. Obama masih memperjuangkan masalah ras dan diskriminasi sosial.

Bulan November 2004, Obama mengundurkan diri dari senat illinois untuk mengikuti pemilihan senat Amerika Serikat. Sebenarnya mulai pertengahaan 2002, Obama sudah menjalankan promosinya untuknya menjadi senat US. Dibantu oleh strategis politiknya, David Axelrod, ia mengumumkan pencalonan diri bulan Januari 2003. Keputusan dari Pemegang jabatan di partai demokrat dan republik untuk tidak mengikuti pemilihan ini telah membuka kompetisi di antara 15 kandidat.

Popularitas Obama meningkat karena iklan Axelrod yang menggunakan gambar dari Mayor Chicago Harold Washington dan dukungan dari anak perempuan Paul Simon, US Senator terkenal dari Illinois. Akhirnya Obama berhasil mendapatkan 52 persen suara, unggul 29 persen dari rival democratic terdekatnya.

Akhirnya 4 Januari 2005, Barack Obama disumpah sebagai Senator US dan merupakan orang kulit hitam kelima yang pernah menjabat jabatan itu. Obama juga merupakan satu-satunya senator US yang menjadi Congressional Black Caucus. CQ Weekly, publikasi non partai bahkan menyebutkan Obama sebagai Demokrat yang loyal. Kemudian National Journal meranking Obama sebagai orang yang terliberal di senator.

Masa Pemilihan presiden Amerika Serikat

Bulan Februari 2007, Obama menyatakan mengikuti pemilihan Amerika Serikat sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat. Pernyataan ini dilakukan di depan Old State Capitol, Springfield, Illinois. Pemilihan tempat ini simbolik karena disana juga Abraham Lincoln berpidato “House Divided” tahun 1858.

Selama masa kampanye, Barack Obama mengangkat isu penghentian perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan menyeluruh. Tiga hal ini adalah prioritas utamanya. Dana kampanye meningkat menjadi 58juta USD walaupun ini merupakan sumbangan kurang dari 200USD yang diklasifikasikan sebagai sumbangan kecil oleh UU kampanye. Hal ini pula yang menyebabkan Obama terkenal karena berhasil menggalang dana kampanye dari donasi yang kecil.

Januari 2008, Obama dan Hillary berkompetisi untuk merebutkan posisi sebagai calon dari partai Demokrat. Setelah melalui berbagai macam halangan maupun kontroversi, akhirnya Obama sekali lagi membuktikan bahwa ia berhasil meraih kepercayaan partainya.

Kemudian 23 Agustus 2008, Barack Obama mempublikasikan calon wakilnya, Joe Biden, Senator Delaware. Selain itu Hillary clinton juga mengakui kekalahan dan mendukung sepenuhnya Barack Obama. Di pemilihan presiden antar partai, Barack Obama berhadapan dengan McCain dari partai republic ( separtai dengan Presiden Bush dan memiliki kebijakan yang hampir sama dengan Presiden Bush ). McCain adalah bekas pejuang perang vietnam.

Akhirnya 4 november 2008, Barack Obama mengalahkan McCain dalam pemilihan presiden AS yang ke 44. Barack Obama merupakan presiden Amerika Pertama dari ras Kulit Hitam. Pada pidato kemenangannya di Chicago, Obama mengucapkan kalimat “change has come to America.”. Ia mendedikasikan kemenangannya untuk seluruh warga Amerika Serikat.
Penutup

Barack Obama adalah sosok yang sederhana dan memiliki pandangan demokratis yang bersifat universal. Sosok yang saya pikir bisa menyatukan dan mengubah amerika serikat menjadi negara adi daya seperti masa presiden Clinton, bukan sebagai negara yang suka peperangan seperti yang dilakukan oleh Presiden Bush.

Satu hal yang menarik dari proses pemilihan umum di Amerika Serikat adalah jiwa besar dari kandidat dan pendukungnya. Yang kalah mengakui kemenangan dan mensupport yang menang. Yang menang merangkul yang kalah, sungguh indah demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat. Seandainya kita bisa seperti mereka, tentunya tidak ada ribut-ribut dalam pemilihan kepala daerah atau mungkin presiden nantinya.

Hal lain yang dibebankan kepada Barack Obama adalah mengatasi krisis ekonomi Amerika Serikat dan saya pikir dunia pun mengharapkan sesuatu terjadi di Amerika Serikat ke arah yang lebih baik. Karena mau tidak mau krisis yang terjadi di Amerika serikat telah berdampak pada perekonomian di dunia.

Pemilu kali ini juga mencatat sejarah sebagai pemilu dengan pencoblos terbanyak dalam sejarah sejak wanita diijinkan memilih. Untuk itu selamat atas Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

HOT GOSIP Seputar OBAMA

Tuduhan bahwa kandidat presiden AS, Senator Barack Obama, pernah menjalani pendidikan Islam radikal di Indonesia dibantah keras. Pengelola SDN Menteng I, tempat Obama sekolah di Jakarta, mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. Sebab, sekolah mereka adalah sekolah umum yang menerima murid dari berbagai latar belakang agama, bukan hanya muslim. Sejak mengumumkan secara resmi pencalonannya sebagai presiden pada pemilihan presiden (pilpres) AS 2008, Obama langsung mendapat “serangan” dari musuh-musuh politiknya. Melalui internet, televisi, dan media cetak, senator dari Negara Bagian Illinois itu dituduh pernah mendapat pendidikan Islam radikal di Indonesia. Tuduhan itu berdasar pada temuan bahwa Obama pernah sekolah di sebuah sekolah Islam, madrasah, di Indonesia. Salah satu yang getol menyerang alumnus Harvard Law School 1988 itu adalah jaringan berita Fox News Channel milik konglomerat media Rupert Murdoch.

Dalam wawancara dengan Associated Press (AP) kemarin, Kepala SDN Menteng I Jakarta Akmad Solikhin mengakui, berdasar data sekolah, memang benar bahwa Obama pernah menuntut ilmu di sekolahnya.

Untuk memperkuat keterangannya, Solikhin menunjukkan dokumen berupa formulir biodata yang mencatat data Obama saat mendaftar di sekolah tersebut. Dalam data itu, nama senator kulit hitam dalam sejarah AS tersebut tertulis Barry Soetoro, anak Lulu Soetoro, pegawai dinas geografi yang beralamat di Menteng Dalam RT 007/RW 03. Tempat dan tanggal lahir Obama tertulis Honolulu 4-8-61. Disebutkan pula bahwa kewarganegaraan Obama adalah Indonesia dan beragama Islam.

Solikhin membantah tegas saat ditanya tentang dugaan adanya pelajaran Islam radikal. Dia menegaskan bahwa SDN Menteng I menerima murid dari semua latar belakang agama sejak sekolah itu berdiri jauh sebelum Obama sekolah di sana pada 1968.

“Tuduhan itu sama sekali tidak berdasar,” tegas Solikhin. “Memang betul, sebagian besar murid kami adalah muslim, namun murid Kristen juga kami terima dengan baik. Semua anak bisa sekolah di sini. Sebab, kami adalah sekolah umum,” tambahnya.

Keterangan Solikhin tersebut diperkuat dengan pengakuan Iis Darmawan, 63. Mantan guru Obama di taman kanak-kanak itu mengungkapkan bahwa dia ingat betul profil Obama saat anak-anak. “Dia seorang anak yang tinggi dengan rambut keriting dan memiliki kemampuan belajar cepat bahasa lokal serta mahir dalam pelajaran matematika. Bahkan, saya ingat, saat itu dia pernah membuat karangan berjudul I Want To Become President,” cerita Iis.
SDN Menteng I dikenal sebagai salah satu SD elite di Jakarta. Mayoritas wali murid SD tersebut berasal dari kelompok masyarakat menengah atas. Bahkan, kabarnya, cucu mantan Presiden Soeharto juga bersekolah di sana.

Solikhin yang dengan bangga menunjukkan foto Obama saat masih sekolah di SDN Menteng I itu berharap tuduhan terhadap Obama segera berakhir. “Kami bangga pernah memiliki murid seperti Obama. Dan saya harap jika dia terpilih sebagai presiden, hubungan AS dengan Indonesia semakin kuat dan dia mampu memberikan perspektif baru terhadap Islam,” paparnya.

Sri Murtiningsih, yang juga pernah menjadi guru Obama dan telah mengajar di SDN Menteng I selama 39 tahun, mengungkapkan, dirinya memiliki ingatan kuat bahwa Obama adalah seorang anak kecil yang kidal. “Seperti murid lainnya, dia mengikuti kurikulum standar seperti matematika, pelajaran menulis, bahasa Indonesia, serta dalam satu minggu menerima dua kali pelajaran agama dan olahraga,” terangnya.

Murtiningsih menceritakan, tetangganya berlari ke rumahnya saat melihat di televisi bahwa salah satu muridnya maju menjadi kandidat presiden AS. “Mereka berteriak, muridmu akan menggantikan Bush. Air mata saya langsung menetes mendengarnya,” ungkapnya.
Selain menelusuri ke bekas sekolah Obama dan para mantan gurunya, AP juga mengonfirmasi ke Departemen Agama (Depag) tentang status sekolah Obama di Indonesia. Sutopo, juru bicara Depag, menyatakan, klaim bahwa Obama belajar di sekolah muslim radikal sama sekali tidak berdasar. “SDN Menteng I adalah sebuah sekolah umum yang diperuntukkan bagi semua orang dari beragam agama,” jelasnya. “Sebelumnya, dia belajar di Fransiskus Assisi yang memang jelas-jelas sekolah Katolik,” tambahnya.

Mengutip situs ensiklopedi maya, Wikipedia, Obama lahir di Honolulu, Hawaii. Ayahnya adalah Barack Hussein Obama Sr., kelahiran Alego, sebuah desa di Provinsi Nyanza, Kenya, dan ibunya Ann Dunham, perempuan kelahiran Wichita, Kansas. Pada saat Obama berumur dua tahun, kedua orang tuanya bercerai. Ayahnya melanjutkan studi di Harvard untuk mengambil gelar PhD dan selanjutnya pulang kembali ke Kenya. Sedangkan ibunya menikah lagi dengan pelajar asing asal Indonesia, Lulu Soetoro.

Oleh keluarga barunya, Obama dipindah ke Jakarta dan tinggal selama empat tahun. Dia kembali ke Hawaii dan tinggal bersama keluarga kakeknya. Ayah Obama meninggal dunia akibat tabrakan mobil di Kenya saat Obama berumur 21 tahun. Sedangkan ibunya meninggal beberapa bulan setelah Obama menerbitkan buku biografi yang membuat dia sangat populer pada 1995, Dreams from My Father.

Keputusan Barack Obama menjadi kandidat presiden untuk Pemilu 2008 disambut dengan antusias oleh kubu Demokrat maupun Republik. Dia dianggap mewakili generasi baru politisi AS yang akan membawa gagasan segar. Pencalonannya juga akan menandai “ditutupnya” sejarah panjang rasisme di negeri itu.

Bukan karena latar belakangnya yang kompleks (ayah kulit hitam, ibu kulit putih, dan masa kecil sebagian di Indonesia) yang membuat tokoh itu begitu menarik. Menurut editorial The Washington Post (18/1), janjinya untuk mengubah paradigma politik AS -yang oleh para pemilih dinilai “penuh dengan politik partai dan politik rasial”- membuat rakyat AS antusias. “Obama mencerminkan harapan rakyat AS, entah benar atau tidak, bahwa negara ini telah sampai pada satu titik, yaitu mengatasi sejarah rasisme,” tulis Washington Post. Jika Obama terpilih sebagai presiden, akan tercipta sejarah baru; untuk kali pertama presiden AS dijabat warga berkulit hitam.

Banyak pendukung Obama di Partai Demokrat AS khawatir nasib Obama akan sama dengan John Kerry yang gagal membendung kritik saat pencalonannya sebagai kandidat presiden pada 2004 dengan menantang Presiden George W. Bush. Sebuah kelompok yang berhubungan dengan kelompok konservatif, Swift Boat Veterans for Truth, menuding bahwa Kerry tidak berhak mendapat medali Perang Vietnam. Tekanan itu membuat Kerry mengambil keputusan paling penting dalam karirnya kemarin, dengan menyatakan tidak maju lagi dalam Pilpres 2008.
Mendapat serangan atas masa lalunya, Obama tidak tinggal diam. Dalam acara Today di jaringan TV NBC kemarin, dia menyatakan laporan tentang masa lalu pendidikan kanak-kanaknya sebagai tuduhan yang terburu-buru dan menggelikan. “Saya memang pernah tinggal di Indonesia dan belajar di sebuah sekolah pada umur 7 dan 8 tahun. Tidak ada yang aneh, seperti banyak yang dilakukan oleh orang AS,” ujar Obama. Serangan balik Obama itu dinilai pengamat politik AS sebagai sinyal bahwa Obama akan berjuang untuk melindungi reputasinya dalam kampanye presiden.

Direktur Komunikasi Tim Kampanye Obama, Robert Gibbs, langsung mengirimkan e-mail ke media untuk melawan tuduhan itu. “Kami tidak sama dengan dia (Kerry, Red),” ujar Robert Gibbs. “Kami yakin tuduhan itu mereda dengan sendirinya. Sebab, hal itu memang tidak benar.”
Mengenai tulisan di dokumen biodata Obama di SDN Menteng I yang mencatat senator Obama beragama Islam, Gibbs menyatakan tidak tahu hal itu. “Senator Obama tidak pernah menjadi seorang muslim,” tegasnya. “Pada umur 6 tahun, dia ada di sekolah Katolik dan dia belajar sebagai seorang Kristen,” ujarnya. Saat ini senator Obama adalah anggota United Church of Christ. (ap/wikipedia/kim/jp/aji)

Jumat, 19 Desember 2008

Menghadapi Pemilu 2009-2013

Dalam menghadapi Pemilu di tahun mendatang kita harus sigap dalam menentukan pilihan kedepan dengan acuan untuk pembangunan nasional yang lebih baik tentunya, khususnya di bidang pengajaran dan pendidikan.

Adapun susunan kabinet yang harus kita ketahui bersama dari pemerintahan SBY-JK sebagai sejarah bukti infrastruktural reformasi di indonesia yang sedikit membawa angin segar.

Informasi ini juga bisa dijadikan pembelajaran tentang pengenalan Kabinet "INDONESIA BERSATU" biar kita tahu siapa saja yang pernah menjabat sebagai menteri-menteri dalam pemerintahan SBY-JK.

Susunan Kabinet "Indonesia Bersatu" SBY-JK Masa Bhakti 2004-2009

Kalau hari-hari kemarin banyak prediksi, spekulasi dan bahkan hanya menggunakan intuisi; para ekonom memprediksi siapa kelak menko perekonomian, pakar-pakar IT (Information Technology) membicarakan sosok Sofyan Jalil, para pejuang gender equality atas nama “emansipasi wanita” membicarakan Meutia Farida Hatta, so on and so for, sekarang saatnya bagi kita untuk mengetahui susunan kabinet sesungguhnya. Pada 20 Oktober malam, Presiden SBY didampingi Sang Wapres mengumumkan kabinet yang bernama “Indonesia Bersatu” masa bhakti 2004-2009. Susunannya sebagai Berikut:

MENTERI KOORDINATOR
• Menko Politik Hukum dan Keamanan : Laksamana (Purn) Widodo AS (Purn)
• Menko Perekonomian : Aburizal Bakrie (Golkar)
• Menko Kesra : Alwi Shihab (PKB)
• Sekretaris Negara : Yusril Ihza Mahendra (PBB)

MENTERI DEPARTEMEN
• Menteri Dalam Negeri : Let. Jen. Purn. Ma’ruf (Purn)
• Menteri Luar Negeri : Nur Hassan Wirajuda
• Menteri Pertahanan : Juwono Sudarsono
• Menteri Hukum dan HAM : Hamid Awaluddin
• Menteri Keuangan : Yusuf Anwar (Profesional)
• Menteri Pertambangan dan Energi : Purnomo Yusgiantoro
• Menteri Perindustrian : Andong Nitimiharja
• Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu (Profesional)
• Menteri Pertanian : Anton Apriantono (usulan PKS?)
• Menteri Kehutanan : M.S. Kaban (PBB)
• Menteri Perhubungan : Hatta Radjasa (PAN)
• Menteri Kelautan dan Perikanan : Laksamana Muda Freddy Numberi (Purn)
• Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Fahmi Idris (Golkar)
• Menteri Pekerjaan Umum : Joko Kirmanto
• Menteri Kesehatan : Siti Fadhilah Supari
• Menteri Pendidikan Nasional : Bambang Sudibyo (PAN)
• Menteri Sosial : Bachtiar Chamsyah (PPP)
• Menteri Agama : Muhammad Maftuh Basyuni

MENTERI NEGARA
• Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wajik (PD)
• Menteri Riset dan Teknologi : Kusmayanto Kadiman (Profesional)
• Menteri Koperasi dan UKM : Suryadarma Ali (PPP)
• Menteri Lingkungan Hidup : Rachmat Witoelar (Tim Sukses)
• Menteri Pemberdayaan Perempuan : Meutia Farida Hatta (PKPI)
• Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : Taufiq Effendi (PD)
• Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Saifullah Yusuf (PKB)
• Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Sri Mulyani
• Menteri BUMN : Sugiharto
• Menteri Komunikasi dan Informasi : Sofyan A.Djalil (Tim Sukses)
• Menteri Pemuda dan Olahraga : Adhyaksa Dault (usulan PKS?)
• Menteri Perumahan Rakyat : Muhammad Yusuf Ashari (usulan PKS?)

PEJABAT SETINGKAT MENTERI
• Jaksa Agung : Abdul Rahman Saleh (Profesional)
• Sekretaris Kabinet : Sudi Silalahi (Purn)

Setelah capek memprediksi, mengintip, mengirim sms iseng “nawarin menteri”, sekarang saatnya untuk stop itu semua. Ada sebuah pesan dari Presiden SBY untuk pembaca Blog Pemilu 2004 (hohoho) bahwa formasi Kabinet “Indonesia Bersatu” sudah dipikirkan matang dan tidak mungkin memuaskan semua pihak. Kita semua berharap bahwa Indonesia kelak bukan hanya bersatu, tetapi menjadi lebih baik dalam hal-hal yang positif.

Jadi buat Anda yang bapaknya, ibunya, om-nya, tantenya, kakaknya, kakeknya, temannya atau siapa saja teman Anda yang Anda gadang-gadang jadi menteri namun tidak tercantum namanya diatas, silakan protes di bagian comment bawah ini. Siapa tau Presiden SBY mampir ke blog ini dan mempertimbangkan lebih lanjut :) Buat Anda yang tidak puas, mau demo, mau memuji, atau hanya punya uneg-uneg, silakan tulis juga di kolom comment.

Sumber: Detik.com, Tempointeractive.com